Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gowa, Bapak Drs. H. Firdaus, S.Ag., M.Si., yang mewakili Bupati Gowa,  Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan YL. SH, MH . Beliau mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya dari pemerintah kabupaten Gowa kepada Wahdah Islamiyah Gowa. Hal ini dikarenakan atas partisipasi selama ini dalam membina dan membimbing Ummat, kaum muslim dan muslimah dalam menuntut ilmu agama. Baik dalam kelompok pengajian, maupun majelis taklim yang dilakukan secara rutin. "... Selain itu pemerintah memberikan apresiasi yang besar atas usahanya dalam mengajarkan Al-Qur’an kepada kaum muslimin yang sekaligus telah mengambil peran membantu pemerintah dalam menuntaskan buta baca aksara Al-Qur’an di Kabupaten Gowa,"  pesan Pak Adnan yang disampaikan oleh Pak Firdaus penuh semangat.

Bapak Muhammad Jamil, S.Ag. , Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Gowa yang turut hadir dalam sambutannya  merasa paling berbahagia. Beliau mengaku telah gagal menjadi peserta ke 446, namun terhalan karena kesibukan beliau,"Saya akui, karena kesibukan, saya tidak bisa menyelesaikan 20x pertemuan pembelajaran Dirosa ini. Jadi kami siap mensupport. Karena apa, kita tidak bisa pungkiri banyak yang tahu mengaji tapi salah baca," pesan Pak Jamil.

Selain itu, tasyakuran dirosa akbar ini dihadiri langsung oleh penulis sekaligus penemu metode dirosa, Ustaz Komari, S.Pd. Beliau berharap kepada seluruh peserta dirosa untuk terus melakukan pembinaan dan pengembangan diri, mempelajari Al-Qur’an dan Islam secara berkelanjutan hingga ajal menjemput, "Dalam praktek keseharian kehidupan, kita diarahkan, dipandu, dibimbing oleh ajaran agama yang sudah kita pelajari," nasihat Ustaz Komari yang juga menjabat sebagai sebagai Ketua LP2DQ DPP Wahdah Islamiyah.

Dalam acara ini juga dihadiri oleh para pembina dan pengajar dirosa yang selama ini telah berjuang, menerjang segala rintangan untuk bisa memberi manfaat kepada masyarakat di seluruh pelosok kabupaten Gowa hingga dirosa mendapatkan tempat di hati para peserta. Hal ini dibuktikan dengan antusias peserta terpilih untuk tampil memberikan testimoninya terhadap metode dan pembelajaran Dirosa yang mereka rasakan. Acara ini merupakan event perdana yang dilaksanakan setelah membina 445 peserta laki-laki dari berbagai jenjang usia. Mulai remaja, bapak-bapak hingga kakek-kakek yang tersebar dari 18 kecamatan di wilayah Kabupaten Gowa. Dengan peserta yang banyak ini acara ini telah menjadi tasyakuran Dirosa laki-laki terakbar se-Indonesia.

Dalam tasyakuran ini, peserta juga mendapatkan nasihat yang disampaikan secara mengebu oleh Ustaz kondang, Ustaz Dr. Askaryaman, S.Pd., M.Pd.. Beliau menambah memotivasi dan semangat peserta untuk menjadi pribadi yang berqur'an, menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman hidup. Dalam ceramahnya. Ustaz Askaryaman menyampaikan bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam upaya memperbaiki kondisi ummat saat itu. Yaitu dengan 3 metode. Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, arahan dan tuntunan di dalam kehidupannya. Membaca ayat-ayatNya, mensucikan jiwa mereka dan mengajarkan kitab dan hikmah. Maka tidak cukup 23 tahun dalam risalah kenabian. Ummat yang awalnya disebut Dhalalin Mubiyn atau dalam kesesatan yang sangat nyata terangkat derajat mereka menjadi Khaira Ummah  atau Ummat yang Terbaik.